Tuesday, March 10, 2009

MOLA HIDATIDOSA

Pengertian
__________

Mola hidatidosa adalah penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kistik villi dan perubahan hidropik. (1,2)

Patofisiologi
____________

Teori terjadinya penyakit trofoblas ada 2, yaitu teori missed abortion dan teori neoplasma dari Park.

Teori missed abortion menyatakan bahwa mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu (missed abortion) karena itu terjadi gangguan peredarah darah sehingga terjadi penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dari villi dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung.

Teori neoplasma dari Park menyatakan bahwa yang abnormal adalah sel-sel trofoblas dan juga fungsinya dimana terjadi resorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.

Gejala Klinik (1,2,3)
____________

Gejala klinik pasien mola hidatidosa :
- Adanya tanda-tanda kehamilan disertai pperdarahan. Perdarahan ini bisa
intermitten, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok
atau kematian. Karena perdarahan ini maka umumnya penderita mola hidatidosa
masuk rumah sakit dalam keadaan anemia.

- Hiperemesis gravidarum.
- Tanda-tanda pre eklampsia pada trimesteer I.
- Tanda-tanda tirotoksikosis.
- Kista lutein unilateral / bilateral.
- Umumnya uterus lebih besar dari usia keehamilan.
- Tidak dirasakan adanya tanda-tanda geraakan janin, balotemen negatif kecuali pada mola parsial.

Pemeriksaan Penunjang (1,2,3)
_______________________

Pemeriksaan penunjang mola hidatidosa :
- Foto toraks
- HCG urin atau serum
- USG
- Uji sonde menurut Hanifa. Tandanya yaittu sonde yang dimasukkan tanpa tahanan
dan dapat diputar 360 derajat dengan deviasi sonde kurang dari 10 derajat.
- T3 & T4 bila ada gejala tirotoksikosis..

Penanganan
____________

Terapi mola hidatidosa ada 3 tahapan yaitu :
1. Perbaikan keadaan umum (4,5)
2. Pengeluaran jaringan mola dengan cara kuretase dan histerektomi
3. Pemeriksaan tindak lanjut (1,3)

Perbaikan Keadaan Umum (4,5)
------------------------------

Perbaikan keadaan umum pada pasien mola hidatidosa, yaitu :
- Koreksi dehidrasi
- Transfusi darah bila ada anemia (Hb 8 ggr% atau kurang)
- Bila ada gejala pre eklampsia dan hiperremesis gravidarum, diobati sesuai dengan
protokol penanganan di bagian obstetri & ginekologi fakultas kedokteran UNHAS
- Bila ada gejala-gejala tirotoksikosis, dikonsul ke bagian penyakit dalam.

Kuretase (3,5)
----------

Kuretase pada pasien mola hidatidosa : (3,5)
- Dilakukan setelah pemeriksaan persiapann selesai (pemeriksaan darah rutin, kadar
beta HCG dan foto toraks) kecuali bila jaringan mola sudah keluar spontan.
- Bila kanalis servikalis belum terbuka mmaka dilakukan pemasangan laminaria dan
kuretase dilakukan 24 jam kemudian.
- Sebelum melakukan kuretase, sediakan daarah 500 cc dan pasang infus dengan
tetesan oksitosin 10 IU dalam 500 cc dektrose 5%.
- Kuretase dilakukan 2 kali dengan intervval minimal 1 minggu.
- Seluruh jaringan hasil kerokan dikirim ke laboratorium PA.

Histerektomi (1,2,6)
---------------

Syarat melakukan histerektomi adalah :
- umur ibu 35 tahun atau lebih.
- Sudah memiliki anak hidup 3 orang atau lebih.


Pemeriksaan Tindak Lanjut (1,3)
-------------------------------

Pemeriksaan tindak lanjut pada pasien mola hidatidosa meliputi :
- Lama pengawasan 1-2 tahun.
- Selama pengawasan, pasien dianjurkan unntuk memakai kontrasepsi kondom, pil
kombinasi atau diafragma. Pemeriksaan fisik dilakukan setiap kali pasien datang
untuk kontrol.
- Pemeriksaan kadar beta HCG dilakukan seetiap minggu sampai ditemukan
kadarnya yang normal 3 kali berturut-turut.
- Setelah itu pemeriksaan dilanjutkan settiap bulan sampai ditemukan kadarnya
yang normal 6 kali berturut-turut.
- Bila telah terjadi remisi spontan (kadaar beta HCG, pemeriksaan fisik, dan foto
toraks semuanya normal) setelah 1 tahun maka pasien tersebut dapat berhenti
menggunakan kontrasepsi dan dapat hamil kembali.
- Bila selama masa observasi, kadar beta HCG tetap atau meningkat dan pada
pemeriksaan foto toraks ditemukan adanya tanda-tanda metastasis maka pasien
harus dievaluasi dan dimulai pemberian kemoterapi.

Komplikasi (1,2)
__________

Komplikasi mola hidatidosa meliputi :
- Perdarahan hebat
- Anemis
- Syok
- Infeksi
- Perforasi uterus
- Keganasan (PTG)

Perawatan
__________

Lama perawatan pasien mola hidatidosa sekitar 7 hari apabila tidak ada komplikasi berat.

Daftar Pustaka
______________

1. Martaadisoebrata. Penyakit serta Kelainan Plasenta dan Selaput Janin dalam
Wiknyosastro Saifuddin AB, Rachimhadhi T, eds. Ilmu Kebidanan. Ed. III.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 1991. 339-354.
2. Pengurus Besar POGI. Standar Pelayanan Medik Obstetri & Ginekologi. Bag. 1.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI 1995. 41-45.
3. Disaia PJ, Creasman WT, Gestational Trophoblastic Neoplasia. in : Clinical
Gynecology Oncology 4th ed. Missouri : Mosby Year Book. 1993. 210-237.
4. Cunningham F, Mac. Donald PC, Gant NF. Disease and Abnormalities of the
Placenta and Fetal Membranes. in : William's Obstetrics 18th ed. Connecticut :
Appleton & Lange. 1989. 540-553.
5. Martaadisoebrata. Epidemiologi & Perkembangan Penanggulangan Penyakit
Trofoblas. Bandung : Kanwil Depkes Jawa Barat, Yayasan Kanker Indonesia.
1987. 11-40.
6. Budi A., Muin A., Lukas E., Djuanna A. Penatalaksanaan Penyakit Trofoblas
Kehamilan. Makassar : Bagian Obstetri & Ginekologi FKUH UP. 1995.



Sumber :

Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, dr. I.M.S. Murah Manoe, Sp.OG., dr. Syahrul Rauf, Sp.OG., dr. Hendrie Usmany, Sp.OG. (editors). Bagian / SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Umum Pusat, dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, 1999.

0 comments: